REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Dinas Kesehatan Kota Cilegon, Banten, menyebutkan tiga kecamatan masuk daerah endemis penyebaran demam berdarah dengue karena mobilisasi jumlah penduduk padat dan berpotensi berkembangbiaknya nyamuk Aedes Aegypti.
"Kami mewaspadai siklus tiga tahunan penyebaran demam berdarah dengue (DBD)," kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Cilegon Ratih Purnamasari, Sabtu (16/3).
Ia menyebutkan, ketiga kecamatan daerah endemis DBD yakni Kecamatan Pulomerak, Grogol dan Jombang. "Mobilitas pendudukdi daerah itu cukup padat sehingga rawan berkembangbiaknya populasi nyamuk DBD. Apalagi, curah hujan hingga kini masih berlangsung dengan intensitas ringan dan sedang," katanya.
Selama hujan berlanjut tentu populasi nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak terutama pada genangan-genangan air bersih tak menyentuh tanah. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan juga prilaku hidup bersih sehat (PHBS).
Untuk mengantisipasi pencegahan penyakit DBD, ujar dia, masyarakat harus melakukan gerakan 3M (mengubur, menguras, menutup) dan pemberian abatesasi. Selain itu juga melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Gerakan tersebut dinilai sangat efektif dan biaya murah untuk memutuskan mata rantai penyebaran DBD.