Ahad 17 Mar 2013 14:40 WIB

Ini Alasan PKS Usung Calon Non-Kader di Pemilukada Jateng

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Bendera PKS
Foto: Dok.Republika
Bendera PKS

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah mengusung pasangan  Hadi Prabowo- Don Murdono pada Pemilukada Jawa Tengah.

 

Keputusan yang lahir pada injurytime pendaftaran pasangan calon sempat memunculkan beberapa spekulasi politik. Pasalnya, partai politik (parpol) ini sudah kondang sebagai partai yang mengutamakan kader, karena memiliki mesin politik yang cukup solid di Jawa Tengah.

Ternyata PKS memiliki alasan tersendiri dan itu dibuka sendiri oleh Presiden PKS Anis Matta usai menggembleng para kader pemenangan di Jawa Tengah, Ahad (17/3). 

Sebagai partai kader, Anis mengakui PKS selalu mendahulukan kader. Namun PKS juga membaca dua ‘kitab’, yakni ‘kitab’ percaya diri dengan ‘kitab’ tahu diri. “Jadi ketika kader di Jawa Tengah secara umum mengatakan belum siap, maka kesempatan diberikan kepada kader di luar PKS,” ujarnya.

Anis yakin, momentum ini tetap akan memiliki manfaat bagi para kader PKS Jawa Tengah. Alasannya, Pemilukada dimanfaatkan untuk belajar melakukan pemenangan calon, meski saat ini masih calon yang bukan berasal dari kader. Sehingga, ketika nanti PKS mencalonkan kader sendiri segala sesuatunya sudah siap.

Sebagai parpol dengan kursi terbanyak dalam koalisi, lanjut Anis, maka para kader PKS di Jawa Tengah harus bekerja keras untuk memerankan pimpinan koalisi sebaik- baiknya. Koordinasi dan komunikasi dengan lima parpol pengusung lainnya juga terus dilakukan.

“Saat ini kami melakukan konsolidasi dan menyiapkan kader PKS untuk selanjutnya kita satukan dengan konsep pemenangan bersama parpol koalisi lainnya,” tambahnya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement