REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Prof Dr Samsul Rizal mengatakan, Kota Banda Aceh bisa terancam krisis air bersih pada 25 tahun mendatang jika hutan kawasan Seulawah gundul.
"Kalau hutan Seulawah tidak segera diselamatkan maka dalam waktu 25 tahun mendatang Kota Banda Aceh bisa terancam krisis air bersih," katanya di Banda Aceh, Senin (18/3). Hutan di kawasan Seulawah, kata dia, menambahkan dengan kondisi dari hari ke hari semakin memprihatinkan akibat alih fungsi lahan menjadi areal perkebunan.
Di Seulawah, katanya menilai hukum seakan tidak berjalan untuk menertibkan penebangan kayu, termasuk pendirian bangunan. "Kalau kita serius menjaga kawasan hutan konservasi maka jangan ada satu pun bangunan, selain juga tidak dibenarkan pembangunan jaringan energi listrik," kata dia menambahkan.
Di pihak lain, Samsul Rizal juga mengatakan pihaknya tidak setuju jika kawasan hutan dijadikan areal pertambangan. Bahkan, kata dia, Gubernur Aceh Zaini Abdullah memiliki semangat untuk keberlangsungan hutan di provinsi ini dengan tidak menyetujui terhadap pembukaan perkebunan kelapa sawit.
Upaya lain untuk mencegah kerusakan hutan, Samsul menjelaskan pentingnya penegakan hukum di lapangan. Artinya siapa pun yang merusak seperti pembalakkan liar maka harus ditindak sesuai hukum yang berlaku. Rektor juga menyebutkan perlunya penelitian di wilayah konservasi hutan kawasan Ulu Masen dan Leuser.