REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kartu Jakarta Sehat (KJS) mengalami kenaikan yang signifikan. Sebanyak 91.393 jiwa pada November 2012 lalu telah menggunakan KJS untuk berobat.
Kepala Dinas Kesehatan Dien Emawati mengatakan KJS telah diluncurkan sejak (10/3) lalu dengan pengguna yang semakin bertambah. "Bulan Desember pengguna KJS mencapai 148.459 jiwa dengan kenaikan 62,4 persen dibandingkan November," ujarnya di Balai Kota, Jakarta, Senin (18/3).
Untuk melayani peserta KJS, rumah sakit di Jakarta telah menurunkan ruangan kelas dua menjadi kelas tiga. Jumlah tempat tidur saat ini bertambah menjadi 381 buah.
Menurut Dien, hingga kini fasilitas untuk peserta KJS tempat tidur kelas tiga sebanyak 4.219 buah. Selain itu Pemprov menambah sistem pelayanan gawat darurat dengan nomor panggilan 119. Sedangkan di tingkat puskesmas penggunaan KJS hingga (16/3) mencapai 559.219 jiwa.
Menurutnya sistem tersebut sejak diluncurkan pada (1/3) lalu telah mendapatkan panggilan sebanyak 43 ribu kali. "Panggilan terbanyak dilakukan pada hari libur 8 hingga 9 ribu call," ujarnya.
Panggilan melalui sistem gawat darurat tersebut dilakukan untuk penanganan gawat darurat dan permintaan ambulans. Dien pun menambahkan, saat ini kualitas pelayanan meningkat tidak hanya dari penambahan tempat tidur.
Bagi rumah sakit, pembayaran klaim dilakukan dengan sistem yang mudah dan lebih cepat. Begitu juga dengan tenaga medis yang diberikan pelatihan untuk pelayanan peserta KJS.
Selain itu juga terdapat sistem rujukan yang terbaru secara bertingkat untuk pembagian jenis penyakit. Sehingga dengan adanya perbaikan kualitas KJS dapat meningkatkan harapan hidup masyarakat Jakarta lebih tinggi lagi.
Dien mengatakan masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan pengobatan meski memiliki penyakit kronis. "Misalkan orang tidak mampu memiliki penyakit jantung, biasanya biaya pengobatan sangat mahal, dengan KJS dapat terbantu," kata dia.