REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengatakan bahwa proses identifikasi tes DNA terhadap tiga terduga teroris yang tewas tertembak oleh anggota Polri belum selesai.
"Pihak keluarga sudah dihubungi untuk bisa dikembalikan dan tes DNA belum selesai prosesnya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Senin.
Aparat Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi meringkus tujuh pelaku perampokan toko emas di Tambora, bernama Makmur alias Bram, Arman dan Kodrad alias Polo yang tewas ditembak karena melawan, sedangkan tersangka Thendra Hermalan, Siswanto, Togog alias Anto dan Kiting dalam kondisi masih hidup.
Ketujuh pelaku diringkus pada beberapa lokasi, yakni Mustika Jaya (Bekasi, Jawa Barat), Pesanggrahan (Bintaro), Tangerang Selatan, Banten), Teluk Gong (Jakarta Utara) sejak Kamis (14/3) malam hingga Jumat (15/3) pagi.
Otak pelaku perampokan Toko Emas "Terus Jaya", Makmur alias Bram yang tewas ditembak petugas Polda Metro Jaya termasuk jaringan teroris Abu Umar, kata Boy.
Tersangka Makmur merupakan pelaku perampokan CIMB Medan, yang megang senjata laras panjang AK-47 dan merupakan jaringan Abu Umar.
"Saat ini masih mengejar dua DPO yang diduga masih bawa senjata revolver, dan kemungkinan masih menguasai bahan peledak lainnya. Patut diduga ada lokasi lain yang jadi penyimpanan oleh kelompok ini," kata Boy.