Rabu 20 Mar 2013 11:25 WIB

Mengenang Debut Ruud Gullit di San Siro

Rep: umi lailatul/ Red: Heri Ruslan
Ruud Gullit
Foto: Reuters
Ruud Gullit

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Hari ini, 26 tahun yang lalu atau tepatnya 21 Maret 1987, San Siro, markas AC Milan, diselimuti suka cita.

Pada hari itu, klub berjuluk I Rossoneri kedatangan pemain terbaik Belanda 1981, Ruud Gullit sebagai pemain terbaru. Milan dengan bangga mengumumkan keberhasilannya mendatangkan gelandang kawakan asal Belanda itu seusai menukarnya dengan enam juta poundsterling atau senilai Rp 88 miliar kepada kub raksasa Belanda PSV Eindhoven.

Bos Milan saat itu Silvio Berlusconi memang sudah lama mengincar Gullit untuk mengisi sektor tengah AC Milan. Ketertarikannya kepada Gullit sudah terjadi sejak lama atau tepatnya saat Gullit sukses mengantarkan PSV Eindhoven meraih gelar juara Liga Belanda Eredivisie 1986/1987.

Sejak saat itulah, Berlusconi mulai memantau kondisi dan peforma gelandang asal ibukota Belanda itu. Ruud Gullit langsung menjadi buah bibir pada kemunculan perdananya di San Siro.

Sebagai gelandang hebat di Belanda, kedatangannya memunculkan secerca harapan baru untuk Milan seusai diterpa serentetan masalah. Harapan baru Milanisti itu ternyata tak bertepuk sebelah tangan.

Gullit menyambut asa itu dengan menampilkan peforma terbaiknya untuk I Rossoneri. Ia langsung gemilang pada musim perdananya dan mengantarkan Milan meraih scudeto setelah sembilan tahun paceklik gelar itu.

Tak hanya itu, ketajamannya dalam mencetak gol juga tersaji pada musim perdana. Ia telah mencetak 13 gol dalam 39 pertandingan pada musim perdananya. Kegemilangannya terus berlanjut di musim-musim selanjutnya.

Bersama Marco van Basten, Frank Rijkaard, Gullit menjelma menjadi the Dream Team. Dengan diarsiteki Arrigo Sacchi, Gullit dan kawan-kawan berhasil membangkitkan kembali keperkasaan Milan sebagai macan sepak bola Italia hingga dunia. Berbagai gelar berhasil diraih Milan di era Gullit dkk.

Gelar itu diantaranya tiga kali juara Liga Seria A (1988, 1992, 1993), dua kali juara European Cup (1989, 1990), dua kali juara UEFA Super Cup (1989, 1990), dua kali juara Intercontinental Cup (1989, 1990). Ia juga telah mencatatkan beragam prestasi individu selama bersama klub asal Kota Milan itu.

Prestasi itu diantaranya Ballon d'Or 1987, Dutch Sportsman of the Year 1987, medali perunggu pemain terbaik versi IFFHS 1988, 1989, dan masih banyak lagi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement