REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama, Anggito Abimanyu, prihatin terhadap sikap anarkis yang dilakukan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Asrama Haji, Ahad (17/3) kemarin.
Beberapa fasilitas di Asrama Haji rusak akibat ulah anarkis tersebut. Anggito yang juga menjabat sebagai Pembina Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, mendukung setiap organisasi menunjukkan ekspresi dan kreasinya. "Yang penting tidak anarkis," kata Anggito kepada ROL, Rabu (20/3) pagi.
Anggito menjelaskan banyak masyarakat menggunakan asrama haji untuk berlatih manasik haji dan kegiatan-kegiatan lainnya. Jika ada perilaku perusakan seperti ini tentunya akan membuat masyarakat takut kembali berkunjung.
Aksi pengerusakan itu terjadi saat Kongres HMI ke-28 berlangsung. Massa yang sudah tidak dapat dikendalikan merusak berbagai fasilitas. Kaca-kaca dipecahkan, kursi dirusak, lantai dihancurkan dan dibakar, gerbang pagar dijebol, hingga pintu-pintu tak luput dari sasaran amuk kader HMI.
Anggito mengaku sedih ketika melihat kondisi gedung yang dirusak. Ia bertanya siapa yang bakal mengganti kerusakan tersebut, padahal Asrama Haji adalah tempat transit terbesar masyarakat Indonesia yang akan berangkat ibadah Haji.