Kamis 21 Mar 2013 14:16 WIB

Camat dan Lurah Studi Banding, Layanan Publik Terganggu

Rep: yulianingsih/ Red: Taufik Rachman
Yogyakarta
Foto: file.wordpress.com
Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Perginya para lurah dan camat di Kota Yogyakarta untuk study banding ke Batam selama empat hari ternyata menganggu pelayanan publik di kelurahan dan kecamatan di kota tersebut. Pasalnya masyarakat terpaksa harus menunggu camat dan lurah tersebut untuk pengurusan beberapa surat penting.

Berdasarkan pantauan Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta, di dua kelurahan di Kecamatan Jetis diketahui ada beberapa warga yang terpaksa kecewa tidak bisa menyelesaikan urusan administratif kependudukan hari itu juga. Pasalnya, dibutuhkan tandatangan langsung dari camat dan lurah untuk urusan tersebut.

"Memang ada beberapa surat yang harus ditandatangani lurah dan camat. Jadi masyarakat terpaksa harus menunggu lurah dan camat pulang," kata anggota Forpi Kota Yogyakarta bidang pengaduan, Baharuddin Kamba.

Pihaknya kata Bahar, melakukan pemantauan di Kelurahan Bumijo dan Cokrodiningratan Kecamatan Jetis. Beberapa surat administrasi yang harus ditandatangani lurah dan camat antara lain terkait warisan dan pernikahan. "Jadi kalau ada warga yang ingin mengurus sehari selesai tidak bisa. Mereka terpaksa harus menunggu," ujarnya.

Diakui Bahar, di setiap kecamatan dan kelurahan memang ada petugas pelaksana harian (Plh) dan sekretaris. Namun keberadaan mereka tidak bisa menyelesaikan seluruh urusan administrasi kependudukan. Hanya urusan kartu tanda penduduk (KTP) dan adminitrasi kependudukan lain yang bisa ditangani.

Terkait hal tersebut, pihaknya akan melakukan pemantauan lagi di beberapa kelurahan dan kecamatan pada Jumat besok.

Ketua Forpi Kota Yogyakarta, Winarta mengatakan, pihaknya juga akan menelusuri besarnya anggaran yang digunakan oleh para lurah dan camat untuk study banding ke Batam tersebut. Dari hasil penelusuran dan pantauan di lapangan itu, pihaknya baru akan memberikan rekomendasi ke Pemkot Yogyakarta terkait kegiatan tersebut.

"Kita kumpulkan data-data dulu, nanti akan kita simpulkan dan rekomendasikan ke Pemkot apakah kegiatan ini menguntungkan masyarakat atau tidak," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement