REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan tidak ada arsip-arsip maupun dokumen penting yang ikut terbakar dalam kebakaran di Gedung Sekretariat Negara.
Menurut Julian, arsip-arsip dan dokumen tersebut disimpan di lantai dua. Namun begitu kebakaran di lantai 3 terjadi, arsip-arsip tersebut langsung di evakuasi.
"Sudah di evakuasi semua dokumen yang penting, dari sisi dokumen hal-hal penting lainnya tidak terbakar oleh api, namun memang terdapat beberapa arsip yang terkena air sebagai akibat usaha pemadaman," katanya.
Ia menambahkan, kebakaran diduga berasal dari lantai gedung tersebut. "Lantai tiga tersebut hanya berisi ruang untuk sidang dan ruang rapat," katanya.
Ia menambahkan, api telah dapat dikendalikan sehingga tidak merembet ke lantai dua dan satu gedung tersebut.
Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menurut Julian memantau pemadaman kebakaran di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, di lantai enam gedung Wisma Negara setelah sebelumnya sempat mendekati gedung tersebut.
Gedung Utama Sekretariat Negara, sekitar pukul 17.00 WIB terbakar dan melalap keseluruhan bagian gedung tersebut hingga menyentuh atap genteng.