Kamis 21 Mar 2013 20:46 WIB

Gawat, Harga Cabai Akan Terus Meroket Hingga April

Rep: Yulianingsih/ Red: Djibril Muhammad
Pedagang  cabai di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/3).   (Republika/Aditya Pradana Putra)
Pedagang cabai di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Meningkatnya harga cabai sejak dua minggu terakhir di Yogyakarta diprediksikan akan terus meroket hingga April 2013 mendatang.

Sebab, saat ini para petani cabai di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) baru mulai musim tanam dan panen akan dilakukan Mei mendatang. 

"Stok cabai memang berkurang karena kita baru musim tanam," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bantul, Edy Suharyanto kepada Republika, Kamis (21/3).

Seperti diketahui, harga cabai di pasar tradisional di Yogyakarta naik signifikan. Pada sepekan terakhir harga cabai bahkan naik mencapai Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu khususnya garga cabai rawit merah.

Sepekan lalu harga cabai rawit merah hanya Rp 30 ribu, namun awal pekan ini harga cabai jenis tersebut sudah mencapai Rp 40 ribu.

Menurut Edy, cabai memang ditanam menjelang musim kemarau. Tanaman ini baru bisa dipanen pada Mei mendatang. Karenanya, diprediksikan harga cabai akan terus meroket sampai panen raya cabai Mei mendatang.

Selain baru musim tanam kata Edy, lahan pertanian cabai di wilayah Kabupaten Bantul juga terus berkurang dari tahun ke tahun. Penurunan lahan pertanian cabai ini terjadi sejak 2010 lalu.

Sebelumnya lahan pertanian cabai di wilayah Bantul mencapai 800 hektare. Namun sejak 2010 lahan pertanian cabai di Bantul hanya sekitar 350 hektare saja.

"Tahun ini lahan pertanian cabai di Bantul sekitar 400 hektare. Tapi baru akan masuk musim tanam," ujarnya.

Lahan pertanian cabai di Kabupaten Bantul tersebar di Kecamatan Imogiri, Kretek dan Sanden. Penurunan luas lahan pertanian cabai ini akibat musim yang tidak menentu pada 2010 lalu.

"Pada tahun itu musim kemarau kan hampir tidak ada, jadinya luas lahan pertanian terus menurun. Baru tahun ini nampaknya akan naik lagi," kata Edy.

Produksi cabai di Kabupaten Bantul sendiri mencapai 8,5 ton per hektarnya. Dengan produksi tersebut Bantul menjadi suplay cabai ke wilayah Kota Yogyakarta selain dari Kabupaten Magelang dan Kulonprogo.

Namun karena musim tanam masih cukup lama, akibatnya stok terus berkurang. Harga cabai dengan sendirinya akan meningkat seiring permintaan yang semakin tinggi.

"Kita sebenarnya kewalahan dengan harga yang terus naik. Bawang baru saja turun kini giliran cabai," ujar Edy.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement