REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Panglima Kodam IV Diponegoro, Mayjen TNI Hadiono Saroso meminta kelompok yang menyerang Lapas Cebongam, Mlati, Sleman, Yogyakarta, tidak mengulangi perbuatannya.
Dalam penyerang lapas tersebut, empat orang tahanan titipan Polda DIY tewas. Diduga serangan itu dilakukan oknum anggota TNI yang merupakan rekan Serka Santoso dan Sertu Priyono yang meninggal dunia di tempat hiburan malam Hugo's Café, Depok, Sleman.
Namun, Hadiono menepis jika penyerang itu adalah aksi balas dendam. Ia menyebut dua prajuritnya itu gugur saat bertugas. "TNI itu bekerja 24 jam, dimana saja," katanya.
Ia juga mengatakan keduanya bukanlah anggota Kopassus TNI AD seperti yang saat ini gencar diberitakan. Meski sempat berada di satuan khusus tersebut, Hardiono mengatakan keduanya sudah tidak lagi bergabung di korps itu.
Karenanya, Hadiono menyimpulkan pelaku penyerangan di Lapas Cebongan, bukanlah anggotan Kopassus. Tetapi, Hadiono menegaskan kasus tersebut akan segera dituntaskannya.
Selaku penanggung jawab di wilayah DIY dan Jawa Tengah, Hardiono mengaku tentu akan membantu pihak Polda DIY menyelesaikan persoalan ini. "Kita lihat saja nanti pembuktian hukumnya," katanya.