REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Sejumlah pakar kependudukan dan lingkungan hidup memprediksikan populasi penduduk Indonesia akan mencapai 300 juta jiwa pada 2032. Dari jumlah itu, mayoritas diisi oleh kaum muda. "Pada 2030 diperkirakan populasi Indonesia akan menjadi 295 juta jiwa. Pada 2032 mencapai 300 juta jiwa, dengan dugaan munculnya 60 juta pendatang yang merupakan kaum muda," kata Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Ekonomi dan Lingkungan Hidup Emil Salim di Nusa Dua, Bali, Sabtu (23/3).
Menurutnya, ada tiga tren besar dalam demografi Indonesia setelah 2015. Yakni berlanjutnya populasi dengan angka besar di mana mayoritasnya orang muda. Kemudian, bertambahnya penuaan populasi, semakin kompeksnya mobilitas populasi.
Ia menambahkan, tidak bisa mengandalkan satu kebijakan umum untuk seluruh provinsi di Indonesia jika ingin menjawab masalah popolasi. "Indonesia bukan hanya Jawa saja. Tidak ada satu kebijakan yang benar-benar cocok untuk seluruh daerah," ujar mantan menteri di era Orde Baru tersebut.
Oleh karena itu, kata dia, para pakar merekomendasikan sejumlah poin yang patut diperhitungkan untuk dilakukan sebagai agenda pembangunan setelah 2015. Poin awal yakni merekayasa kependudukan dengan cara melaksanakan perencanaan keluarga berencana. Kemudian merekomendasikan pemberantasan kemiskinan serta memastikan kesehatan dan pendidikan.
Juga meningkatkan pertumbuhan masyarakat urban dan bekerja, keamanan pangan dan nutrisi, kecukupan air dan energi efisien, menjaga keberlangsungan alam, mengantisipasi konflik serta menciptakan keterbukaan informasi pemerintahan.