REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran membantah tuduhan pemerintah Arab Saudi yang menyatakan keterlibatan Iran dalam kelompok mata-mata yang ditangkap pihak keamanan Saudi.
Juru Bicara Kemenlu Iran, Ramin Mehmanparast membantah secara tegas bahwa seorang warga negara Iran tersebut terlibat atas tuduhan spionase. Menurutnya, tuduhan Saudi tersebut hanyalah sebuah 'skenario berulang' seperti dilansir Alarabiya, Senin (25/3).
"Upaya meningkatkan isu-isu tak berdasar seperti ini terus ditingkatkan media. Isu seperti ini hanya untuk konsumsi internal mereka saja," kata Mehmanparast.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi melansir dari 16 tersangka yang ditahan adalah warga Saudi, Lebanon dan satu orang berkewarganegaraan Iran.
Sementara menurut Saudi Press Agency, para tersangka tersebut ditemukan di Makkah, Madinah, Riyadh, dan kota di Timur provinsi.
Mereka ditangkap dalam sebuah operasi gabungan pihak kepolisian Saudi.
"Diantara mereka yang terlibat adalah seorang dokter, seorang ulama Syiah, dan yang lainnya bekerja di perusahaan minyak Saudi Aramco," begitu isi laporan tersebut.