REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemenkumham berkomitmen mencari 17 orang yang disebut sebagai pelaku pembantain empat napi di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/2) lalu. Bahkan, kementerian telah melakukan sejumlah langkah dalam pengungkapan kasus tersebut.

Wamenkumham Denny Indryana merasa menjadi pihak yang paling dirugikan oleh kejadian ini. Ia pun mengaku, serius mengikuti kasus tersebut. "Kami ini korban dalam kejadian ini," kata dia di Jakarta, Senin (25/3).

Ia menambahkan, belum tahu persis sanksi apa yang akan dikenakan ke pihak Lapas. Karena pada dasarnya ketidaksigapan petugas perlu dipertanggungjawabkan mengingat para tahanan tewas karena pihak dari luar lapas.

"Tolong lah agar segala perspektif melihat dari fakta yang ada, kami korban," ujar dia berkeras.

Sebelumnya, empat napi yang dikenal sebagai preman sebuah tempat hiburan di Sleman tewas dengan luka tembakan di sekujur tubuhnya. Mereka diberondong tembakan 17 orang bersenjata dan bertopeng berhasil memasuki lapas tersebut.

Sebelum menerobos gerbang Lapas, komplotan ini mengancam dan juga melukai para petugas setempat. Belasan petugas Lapas dilaporkan terluka atas aksi gerombolan bersenjata laras panjang dan granat ini.

Ikuti Whatsapp Channel Republika