REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta seluruh bupati/wali kota di Jabar menjadikan bencana longsor Cililin sebagai momentum untuk menyadarkan warganya agar tidak berdomisili di daerah rawan bencana.
Gubernur yang akrab disapa Aher pun memerintahkan warga untuk direlokasi. Menurutnya, diperlukan peran aktif pemerintah daerah untuk menyadarkan warganya. Dia berharap, bencana longsor di Cililin yang sudah merenggut sepuluh korban tewas dan tujuh korban lainnya masih tertimbun longsoran itu tak terjadi lagi.
"Harus menjadi momentum untuk menjelaskan pada masyarakat agar menghindari daerah rawan bencana," ujar Aher saat ditemui di Gedung Sate, Bandung, Selasa (26/3).
Dia menjelaskan, pemerintah selama ini tidak tinggal diam. Setiap peringatan terkait daerah rawan bencana yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG) selalu disampaikan kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota di Jabar.
Menurutnya, lokasi bencana memang daerah di dataran tinggi yang subur. Sehingga, banyak warga yang menanam berbagai macam pohon dari sereh hingga kopi. "Tapi saya harap warga tetap mau direlokasi karena daerah itu termasuk zona merah," katanya.