REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Robert M Delinom, mengatakan kondisi tanah pesisir Jakarta mudah ambles dan lebih rendah sehingga tidak cocok untuk pendirian bangunan tinggi.
"Solusi untuk mengatasi banjir, Jakarta memang perlu dibuat zona bangunan. Daerah pesisir utara Jakarta tidak cocok untuk didirikan gedung-gedung tinggi, lebih cocok bangunan ringan saja karena tanahnya rapuh," kata Robert M Delinom di Jakarta, Selasa (26/3).
Ia mengatakan pada dasarnya daerah Depok hingga Jakarta merupakan cekungan yang memang menyimpan air. Penyedotan air tanah yang berlebih, pembangunan yang sangat intensif, dan kegiatan manusia sehari-hari di wilayah tersebut selama mengakibatkan perubahan signifikan terhadap kondisi lingkungan bawah permukaan cekungan Jakarta.
Amblesan tanah yang meluas menyebabkan daerah luapan banjir bertambah. Hal tersebut karena air yang mengalir dari daerah hulu tidak terbendung dan air rob dari laut semakin tinggi karena penurunan tanah. Menurut Robert, berdasarkan penelitian, ambles tanah juga terjadi di wilayah Pantai Indah Kapuk (PIK) meski tidak terjadi banjir.
"Dari hasil penelitian, banjir tahun 2002 bukan karena curah hujan di daerah hulu yang tinggi, tetapi justru hujan di Jakarta yang tinggi, dan air tidak terserap di Jakarta tetapi justru 'parkir'," katanya. Karena itu, menurut dia, solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi banjir di Jakarta, yakni membuat zona bangunan sesuai dengan kondisi tanah.