Kamis 28 Mar 2013 14:16 WIB

Madrasah Diteror dengan Kotoran Manusia

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: A.Syalaby Ichsan
Siswa madrasah tengah belajar di perpustakaan (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supri
Siswa madrasah tengah belajar di perpustakaan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TENJO -- Sebuah Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kampung Harempoy RT03/01, Desa Bojong, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, kerap mendapat teror dari sekelompok orang. 

Pagar sekolah dan plang nama sekolah menjadi sasaran pengrusakan tersebut. ''Hampir setiap bulan pasti ada pengrusakan. Tapi nggak tahu siapa yang ngerusak,ujar salah satu pengajar Yeyen Hermala, Kamis (28/3). Tidak hanya itu, Yeyen  kerap menemukan kotoran manusian yang dibuang di dalam kelas.

Oleh karena itu, setiap selesai sekolah, plang papan nama sekolah di tembok terpaksa dimasukkan ke dalam kelas. Pengrusakan itu, kata Yeyen, sering terjadi saat mendekati pergantian tahun ajaran baru.

Bahkan, spanduk pengumuman penerimaan siswa baru pernah dibakar oleh sekelompok orang. Hal ini pun berpengaruh pada jumlah siswa yang belajar di sekolah dasar yang telah melakukan ujian mandiri itu.

Menurut Yeyen, saat ini ada 70 siswa yang terdaftar di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum, nama sekolah tersebut. Kondisi ini jauh berbeda dengan sepuluh atau lima tahun yang lalu. Siswa yang belajar bisa mencapai 150 orang. 

''Disini pengajar enam orang, rata-rata wanita. Semuanya paling tidak memegang satu kelas,'' katanya. Yeyen pun menjelaskan, MI itu berdiri sejak 1985 dan menjadi satu-satunya sekolah yang berada di sekitar daerah itu. Sementara jarak ke Sekolah Dasar Negeri terdekat cukup jauh.

Bangunan sekolah itu hanya memiliki tiga ruang kelas. Ruangan itu digunakan untuk kelas satu sampai kelas enam dengan cara bergantian. Mereka bahkan tidak memiliki ruangan kantor. Alhasil, data-data penting disimpan di rumah pemilik sekolah yang jaraknya tidak jauh.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement