Kamis 28 Mar 2013 17:24 WIB

Jadi Caleg Hanura, Lily Wahid Akan Tantang Muhaimin Iskandar

Lily Wahid (tengah)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Lily Wahid (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Mantan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lily Wahid akan menjadi calon anggota legislatif dari Partai Hanura dari daerah pemilihan Jawa Timur pada pemilu legislatif 2014.

"Bu Lily akan menjadi caleg (calon anggota legsilatif) dari dapil yang sama dengan Muhaimin Iskandar (ketua umum PKB)," kata Ketua DPP Partai Hanura Yudi Chrisnandi usai deklarasi bergabungnya Lily Wahid ke Partai Hanura, di kantor DPP Hanura, Jakarta, Kamis.

Menurut Yudi, Lily Wahid akan mencari tahu lebih dulu, Muhaiman Iskandari menjadi caleg PKB dari dapil Jatim berapa, setelah itu Lily Wahid akan memilih dapil yang sama.

Saat ini, menurut Yudi masih ada waktu untuk mencari informasi karena batas akhir penyerahan daftar bakal calon sementara (DCS) ke KPU pada 20 April mendatang.

"Bu Lily ingin membuktikan, siapa yg lebih populer antara dirinya dan Muhaimin, jika berada dalam satu dapil yang sama," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Hanura Wiranto menyambut baik bergabungnya Lily Wahid ke Partai Hanura.
Menurut Wiranto, Hanura melihat Lily Wahid tidak hanya sebagai sosok seorang perempuan, tapi di belakangnya banyak massa yang menjadi pendukungnya.

Hanura, kata dia, melihat Lily Wahid sebagai tokoh perempuan yang bisa menjadi penggerak bagi kaum perempuan.
"Apalagi UU Parpol dan UU Pemilu, mensyaratkan keterwakilan perempuan 30 persen di struktur parpol dan di legislatif, sehingga bergabungnya Bu Lily menjadi sangat penting," katanya.

Lily Wahid menambahkan secara pribadi dirinya sudah ingin beristirahat, tapi aspirasi rakyat masih menghendaki agar Lily terus berada di parpol dan parlemen untuk menyuarakan rakyat.

"Sebagai wakil rakyat, saya akan perjuangkan aspirasi rakyat," katanya.(R024)

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement