Ahad 31 Mar 2013 17:12 WIB

SBY Jadi Ketum, Analis: Pilihan Terbaik Demokrat

  Ketua Umum DPP Partai Demokrat terpilih Susilo Bambang Yudhoyono, menyapa kader partainya usai berpidato politik di Sanur,Denpasar,Sabtu (30/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Ketua Umum DPP Partai Demokrat terpilih Susilo Bambang Yudhoyono, menyapa kader partainya usai berpidato politik di Sanur,Denpasar,Sabtu (30/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Analis politik Universitas Diponegoro Semarang, M Yulianto menilai terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat merupakan pilihan terbaik untuk partai tersebut.

"Terpilihnya SBY dalam kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat di Bali sudah bisa diduga. Tetapi, ya memang itu pilihan terbaik bagi Demokrat yang bisa sedikit menyelamatkan partai," katanya di Semarang, Minggu.

Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2013-2015 secara musyawarah mufakat dalam Kongres Luar Biasa Partai Demokrat di Sanur, Bali.

Menurut pengajar FISIP Undip itu, SBY merupakan satu-satunya sosok yang mampu membangun loyalitas dan mengonsolidasikan kekuatan partai di tengah kemelut di tubuh Partai Demokrat belakangan ini.

"Saya rasa ini (terpilihnya SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, red.) bisa menghindari konflik berkepanjangan di tubuh partai. Setidaknya mampu menyelamatkan partai menghadapi Pemilihan Umum 2014," katanya.

Ia menilai belum ada figur lain yang bisa menandingi loyalitas dan solidaritas terhadap Demokrat sebagaimana sosok SBY, apalagi kecil peluang figur dari luar lingkaran keluarga Cikeas untuk memimpin partai itu.
Meski demikian, kata dia, kesediaan SBY menjadi Ketua Umum Partai Demokrat memang memiliki dampak negatif, terutama menurunkan wibawanya sebagai Presiden yang seharusnya berdiri di atas partai.
"Regenerasi kepemimpinan di tubuh Demokrat menjadi tersendat dengan terpilihnya SBY, kemudian beban kerja SBY juga kian berat, dan semakin memperkuat politik dinasti keluarga di tubuh partai Demokrat," katanya.
Terpilihnya SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, kata dia, juga semakin menunjukkan ketergantungan partai tersebut secara personal dengan figur dan memperkuat citra Demokrat bukan suatu partai sistem.
Kalau soal berhasil tidaknya menyelamatkan Partai Demokrat, kata dia, bergantung kemampuan SBY untuk memperbaiki citra dan kinerja parpol dalam masa kepemimpinannya, setidaknya sampai dengan Pemilu 2014.
"Namun, pengaruh tampilnya SBY sebagai Ketua Umum Demokrat tetap ada. Setidaknya, memudahkan bagi parpol itu menyiapkan diri menghadapi Pemilu 2014. SBY akan menjadi kekuatan pengumpul suara," kata Yulianto.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

The Best Mobile Banking

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement