Rabu 03 Apr 2013 19:28 WIB

Julian: Komite Etik Buktikan Istana Tak Terlibat

Rep: Esthi Maharani/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Julian Aldrin Pasha
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Julian Aldrin Pasha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Etik sudah menyimpulkan pemeriksaan pembocoran konsep surat perintah penyidikan (Sprindik) atas nama Anas Urbaningrum. Pihak istana pun menanggapi jumpa pers Komite Etik di KPK, Jakarta, Rabu (3/4).

Juru bicara presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, telah melaporkan hasil temuan komite etik KPK ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia menjelaskan, informasi tersebut merupakan informasi yang ditunggu-tunggu.

“Sebagaimana kita ketahui bahwa di penjelasan Komite Etik dinyatakan tidak ada keterlibatan dari pihak istana. Ini adalah yang kita tunggu-tunggu informasi yang sebenar-benarnya yang dilakukan Komite Etik,"ujarnya, di Jakarta, Rabu (3/4) malam.

Dia pun mengajak semua pihak untuk  menerima hasil Komite Etik  sebagai hal yang berdasarkan fakta dan bukti. Menurutnya, sejak awal pihak istana sudah menegaskan dan menyatakan hal yang sama berulang kali pada 12 Februari lalu bahwa Istana tidak terlibat sama sekali atas bocornya Sprindik Anas Urbaningrum.

“Kalau diikuti kami juga menyerahkan sepenuhnya ke KPK untuk diproses karena kami percaya keadilan dan kebenaran. Kita tahu Komite Etik menyampaikan bahwa tidak ada keterlibatan istana,” katanya.

Untuk diketahui, pada saat ramai isu bocornya sprindik Anas Urbaningrum, muncul dugaan hal tersebut pertama kali dilakukan oleh pihak istana. Karena hal ini, Presiden SBY pun sempat langsung memberikan pernyataan dan membantahnya dengan keras. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement