REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Prajurit Israel menembak mati seorang pemuda Palestina di Tepi Barat. Kematian pertama ini merupakan kelanjutan dari konfrontasi antara keduanya yang memasuki hari ketiga. Konfrontasi itu dipicu oleh kematian warga Palestina yang ditahan Israel yang kemudian berlanjut ke pertikaian di jalan dan tembakan roket.
Staf medis setempat mengatakan, pasukan membawa mayat Amer Nassar (17 tahun) dari desa Anabta menuju sebuah rumah sakit dekat Tulkarm, bagian Utara dari Tepi Barat. Pasukan Israel mengaku menembaki warga Palestina yang melempar bom ke pos penjaga, Rabu (3/4). Namun, mereka tidak menyatakan telah membunuh pemuda tersebut.
Kematian warga Palestina bernama Maysara Abu Hamdeya (64) karena kanker di penjara telah menyebarkan amarah di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Dia dipenjara seumur hidup karena merencanakan penyerangan ke Kafe Jerusalem 2002 silam. Padahal, Menlu AS John Kerry berencana untuk mengunjungi Jerusalem dan Ramallah pekan depan untuk melihat perkembangan negosiasi perdamaian antara kedua negara.
Sekitar 4.600 warga Palestina yang menjadi tahanan Israel mengaku lapar selama tiga hari berjalannya protes atas kematian Abu Hamdeya.