REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Kedutaan besar asing di ibu kota Korea Utara, Pyongyang, tenang menanggapi peringatan dari Kim Jong Un. Pemerintah Korut telah memperingatkan pihaknya tidak akan menjamin keselamatan staf di kedutaan dalam kondisi perang.
BBC melaporkan, Kementerian Luar Negeri Inggris yang memiliki kedubes di Pyongyang mendiskripsikan peringatakan tersebut sebagai retorika. Otoritas AS dan Korea Selatan berusaha mengacuhkan ancaman konflik di semenanjung Korea beberapa hari terakhir.
Kedutaan asing belum ada yang mengumumkan rencana evakuasi. Inggris dan Rusia mengatakan tidak memiliki rencana untuk menutup kedubes. Inggris mempertahankan kedubesnya di Korut sejak 2001.
Sementara itu, Cina yang merupakan sekutu Korut mendesak dialog antara Korut dan komunitas internasional. Sabtu kemarin, Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi telah menelepon Sekjen PBB, Ban Ki Moon. Pembicaraan tidak hanya mencari jalan ke depan tetapi juga Cina tidak akan membiarkan Korut membuat kerusuhan.
Korea Utara meluncurkan sejumlah ancaman sejak mendapat sanksi PBB pada Maret lalu karena melakukan tes nuklir ketiga. Mereka mengancam akan menyerang dengan bom nuklir ke AS dan mendeklarasikan perang ke Korsel.