REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank DKI akan akan memperluas jaringan di luar Jawa. Perusahaan milik pemerintah daerah (pemda) DKI Jakarta ini akan membuka kantor cabang di Pulau Sumatra dan Sulawesi.
Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono mengatakan Bank DKI akan membuka masing-masing kantor cabang di Palembang Sumatra Selatan, Pekan Baru Riau, dan Makassar Sulawesi Selatan.
"Dengan demikian kami memiliki enam kantor cabang di luar DKI Jakarta," ujar Eko di sela peringatan hari ulang tahun Bank DKI di Universitas Bakrie, Ahad (7/4).
Ketiga kota tersebut dipilih karena potensi ekonominya cukup baik. Di ketiga daerah tersebut memiliki potensi usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) yang cukup bagus sehingga perseroan memutuskan untuk berekspansi ke sana.
Potensi ekonomi juga menjadi alasan bagi perseroan untuk membuka kantor cabang di tiga kota di Pulau Jawa, yaitu Surabaya, Solo, dan Bandung. "Kami ingin di ketiga kota ini Bank DKI menjadi pusat UKM," kata Eko.
Pembukaan kantor cabang ini juga sejalan dengan peraturan Bank Indonesia yang mendorong peningkatan kredit UMKM di perbankan. Eko mengharapkan tahun ini kredit UMKM perseroan bisa mendekati ambang batas yang ditentukan BI, yaitu 20 persen.
Dari total kredit Bank DKI yang hingga akhir tahun lalu adalah Rp 15 triliun. Sekitar Rp 2 triliun disalurkan untuk UKM atau sekitar Rp 13 persen. Perseroan mengharapkan tahun ini dari total target kredit yang mencapai Rp 21 triliun bisa disalurkan lebih dari 15 persen ke sektor UKM.
Pembukaan kantor cabang di luar DKI Jakarta juga diharapkan dapat mendorong peningkatan penyaluran kredit ke sektor UKM. "Seperti yang kita tahu wilayah seperti Bandung, Solo dan Makassar memiliki potensi UKM yang besar," kata Eko.