REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Brigjen Sabar Rahardjo legowo pada putusan mutasi Mabes Polri. Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu dicopot dari jabatannya tiga hari sebelum serah terima jabatan hari ini.
Atas mutasi tersebut, Sabar sama sekali tidak merasa ada keganjilan dengan langkah korps yang tempat ia berbakti ini. “Memang sudah waktunya. Saya kan sudah menjabat selama sepuluh bulan, saya kira cukup,” ujar jenderal bintang satu ini di ruang rapat utama (Rupatama) Mabes Polri, Jakarta, Senin (8/4).
Soal kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Cebongan, Sleman, Sabar pun berkomentar. Menurutnya, adanya anggapan kalau Polda DIY lalai dan semua penilaian lain dikembalikan ke pihak di luar dirinya.
Menurutnya, hal terpenting adalah selama sepuluh bulan di Polda DIY dia sudah bekerja semaksimal mungkin. “Saya sudah bekerja maksimal. Kalau soal penilaian kinerja itu urusan atasan saya,” ucap dia.
Sebelumnya, Jumat (5/4) lalu Mabes Polri memutuskan untuk mencopot Sabar dari jabatannya. Keputusan tersebut muncul tepat satu hari setelah pelaku kasus penyerangan Lapas Cebongan yang menewaskan empat tahanan pada Sabtu (23/3) lalu berhasil diungkap TNI.
Sabar tak sendiri. Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Hardiono Saroso yang turut memangku tanggung jawab keamanan di Yoyakarta dan sekitarnya pun ikut diganti oleh korps nya sendiri.