Senin 08 Apr 2013 13:26 WIB

Kompensasi BBM Rentan Politisasi

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Dewi Mardiani
Pembagian bantuan langsung tunai (BLT) bagi masyarakat miskin (ilustrasi).
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pembagian bantuan langsung tunai (BLT) bagi masyarakat miskin (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat energi, Kurtubi, menilai kompensasi atas kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang rencananya diberikan Presiden SBY pada warga miskin, jangan berupa uang tunai. Ia bahkan menuding bila jalan itu dipilih, jelas ada unsur politis dalam keputusan tersebut.

"Kalau memang concern pada kemiskinan, jangan uang cash atau bantuan langsung tunai (BLT) yang diberikan pada masyarakat," tegasnya saat dihubungi, Senin (8/4). Tindakan itu, ujarnya, akan rentan disalahgunakan kepentingan politik kelompok.

Dikatakannya pula, jalan terbaik adalah dengan menyalurkan seluruh dana kompensasi ke pembangunan infrastruktur daerah tertinggal. Pemerintah bisa mendata wilayah miskin dengan menggunakan data dari Kementerian Pembangunan Darah Tertinggal.

"Dana bisa dimanfaatkan untuk membangun jalan, pedesaan, dan meningkatkan fasilitas pertanian," jelasnya. Menurutnya, terlalu sayang bila dana penghematan sebesar Rp 75 triliun, hilang ke sektor nonproduktif.

Pengamat UI ini juga meminta pemerintah segera memutuskan kenaikan BBM bersubsidi. Tindakan pemerintah yang cenderung menunda-nunda kebijakan bakal berdampak pada pemborosan anggaran. "Batasi BBM lewat IT atau plat hitam juga justru akan membuat masyarakat terkena kenaikan dua kali lipat," jelasnya. Pasalnya harga pertamax dua kali lipat dibanding BBM bersubsidi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement