Selasa 09 Apr 2013 14:42 WIB

KSAD: Kali Pertama SBY Sambangi Mabes TNI AD

Rep: Esthi Maharani / Red: Citra Listya Rini
Presiden SBY
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama 8,5 tahun menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ternyata baru kali pertama berkunjung ke Markas Besar TNI Angkatan Darat pada Selasa (9/4). Padahal, jarak antara istana kepresidenan dengan Mabes TNi AD tak terlalu jauh. 

"Betul. Baru pertama kali ke Mabes TNI AD," kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Pramono Edhie Wibowo. 

Ia mengatakan karena TNI AD berada di bawah TNI, pertemuan antara presiden dan prajuritnya lebih sering dilakukan di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur. Karena itu, Pramono beranggapan kunjungan Presiden SBY ke Mabes TNI AD cukup istimewa. 

Apalagi rencana tersebut sudah dirancang sejak tahun lalu tetapi selalu tertunda. "Beliau memang belum pernah berkunjung ke Mabes TNI AD dan kebetulan hari ini hari olah raganya TNI AD. Beliau berkesempatan dan memang ingin ke Mabes AD," papar Pramono.

Presiden SBY didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono melakukan senam pagi dan jalan pagi bersama jajaran TNI AD di lapangan Monas. Hadir pula Wakil Presiden (Wapres) Boediono, Menteri Pertahanan Purnomo Yosgiantoro, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, KSAD Jendral Pramono Edhie Wibowo, dan Kapolri Jendral Timur Pradopo.

Setelah berjalan pagi di Monas, Presiden dan Ibu Negara serta para pejabat negara dengan berjalan kaki menuju Markas Besar Angkatan Darat dan melakukan penanaman pohon Trembesi di halaman masjid At-Taqwa, Komplek Mabes TNI-AD. 

Penanaman pohon dilakukan oleh Presiden, Wakil Presiden, Ibu Negara, dan Ibu Wakil Presiden. Acara jalan pagi ini diakhiri dengan acara ramah tamah bersama jajaran Mabes TNI-AD di aula Ruang Bina Yudha II.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement