REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Guntur menyatakan aktivitas kegempaan Gunung Guntur di Kabupaten Garut, Jawa Barat, fluktuatif dan tetap berstatus waspada.
"Sebelumnya terjadi tremor tapi sekarang (Rabu) tidak lagi, hanya terjadi beberapa kali gempa saja," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Guntur Ade Koswara di Garut, Rabu (10/4).
Ia menjelaskan bahwa gempa tremor terus menerus hanya tercatat terakhir terjadi, Selasa (9/4) sejak pukul 07.00 sampai 17.25 WIB. Sebelumnya, kata Ade, tremor terjadi sejak ditetapkan status dari normal menjadi waspada, Selasa, 2 April 2013, kemudian kembali tremor, Sabtu (6/4) dan Minggu (7/4) dengan amplituda 2 hingga 4 milimeter.
"Hari sebelumnya juga beberapa kali terjadi tiga kali gempa tektonik jauh dan tiga kali gempa vulkanik," kata Ade.
Terkait rekomendasi larangan beraktivitas pada radius 2 km dari puncak Gunung Guntur, kata Ade, masih berlaku, selama masih dinyatakan status waspada. "Warga disekitar kaki gunung diminta tetap tenang, selama bukan di radius 2 km dari puncak gunung," katanya.
Sementara itu, Gunung Guntur merupakan gunung terbesar di Garut yang lokasinya cukup dekat dan terlihat jelas dari kawasan kota Garut. BPBD Jawa Barat, sudah menyiapkan jalur evakuasi dan seribu relawan untuk membantu masyarakat jika gunung tersebut benar meletus.