REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku penyerangan LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta adalah 11 prajurit Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura. Mengetahui anak buahnya sebagai pelaku penyerangan dan pembunuhan empat tahanan, Danjen Kopassus Mayjen Agus Sutomo siap bertanggung jawab.
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen Hartind Asrin menilai sikap tanggung jawab Danjen Kopassus itu menunjukkan rasa solidaritas sebagai komandan. "Saya apresiasi saja, kalau saya juga mantan komandan. Itu bagus, memberikan pendidikan moril bagi anak buahnya," katanya di Gedung Kemenhan, Jakarta, Kamis (11/4).
Hartind menyebut setiap prajurit dibiasakan untuk berani bertanggung jawab atas setiap kesalahan. Jika terbukti bersalah, maka harus siap selalu menghadapi hukuman.
Sikap kesatria harus di kedepankan dan tidak boleh lari dari konsekuensi. "Apa pun hukumannya kita siap saja, sudah pasrah. Tentara itu tidak pengecut," ujar Hartind.
Disinggung desakan untuk mencopot Agus Sutomo sebagai Danjen Kopassus, Hartind seketika enggan berkomentar. Ia meminta proses hukum agar berjalan dulu dan dibuktikan di Peradilan Militer.
Pasalnya, hasil penyelidikan dan penyidikan akan menyatakan siapa saja yang terlibat. Kemudian, nanti baru dimasukan ke oditur militer, dan jaksa menyiapkan materi penuntutan.
"Sekarang masih proses penyelidikan, belum final. Jadi, ini hanya sebagai tanggung jawab moral yang dilakukan danjen," kata pria yang lama menggeluti dunia intelijen itu.