Kamis 11 Apr 2013 22:41 WIB

Presiden PKS: Habibie Guru Demokrasi Indonesia

Rep: Dyah Ratna Meta Novi/ Red: Karta Raharja Ucu
Presiden RI ke-3 BJ. Habibie
Foto: Republika/Yasin Habibi
Presiden RI ke-3 BJ. Habibie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden PKS, Anis Matta mengaku mengagumi sosok Presiden Ketiga RI, BJ Habibie. Menurutnya, Habibie adalah guru demokrasi Indonesia.

“Kami bahkan jauh lebih mencintai beliau saat tidak menjadi presiden sebab beliau tetap memberikan manfaat bagi bangsa ini meski tidak berkuasa,” katanya dalam acara Serial I Dialog Demokrasi dan Peradaban Internasional yang diselenggarakan PKS di Bidakara, Jakarta, Kamis (11/4).

Anis mengungkapkan, PKS lahir berkat tanda tangan Habibie. “Kami merupakan anak reformasi yang asli, setiap mengingat hari jadi PKS sama dengan mengingat ulang tahun reformasi Indonesia,” sebut Anis.

Dalam kesempatan yang sama, Anis juga mengaku kagum terhadap Habibie yang begitu enteng melihat kekuasaan. Beliau, kata Anis, tidak pernah merebut kekuasaan tetapi kekuasaan yang datang kepadanya. Habibie juga meninggalkan kekuasaan dengan ikhlas. Padahal, kebanyakan manusia lainnya merasa berat meninggalkan kekuasaan.

Menurut Anis, Habibie tidak sekedar memberikan pelajaran demokrasi, namun juga kemanusiaan. Mereka yang mencapai kekuasaan dengan cinta akan mudah meraihnya. Begitu pula saat meninggalkannya. “Habibie meninggalkan kursi kepresidenan seakan bukan peristiwa besar. Namun beliau terlihat sangat sedih saat istrinya meninggal,” kata Anis mengakhiri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement