REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Ketiga RI, BJ Habibie menceritakan, bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, Jerman, Inggris, dan Jepang. Namun, judulnya berbeda-beda.
“Mereka membaca dulu bukunya lalu melakukan analisa baru menentukan judulnya,” katanya dalam acara Serial I Dialog Demokrasi dan Peradaban Internasional yang diselenggarakan PKS di Bidakara, Jakarta, Kamis (11/4).
Kalau di Indonesia, ujar Habibie, judulnya 'Ainun Habibie'. Kalau di Inggris judulnya The Power of Love. Kalau di Jerman judulnya 'Kepada Tuhan Jejak-jejak Cinta'.
Habibie menerangkan, di Jerman bukunya dianalisis empat guru besar. Para guru besar itu, terang Habibie, menilai ia memberikan informasi jika Tuhan itu segala sumber cinta.