Ahad 14 Apr 2013 12:52 WIB

'Segera Kenakan Bea Keluar Batubara'

Rep: Muhammad Iqbal / Red: A.Syalaby Ichsan
Batubara
Foto: Geokem.com
Batubara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah perlu untuk segera mengenakan bea keluar (BK) komoditas batubara.  Pengamat energi Kurtubi mengatakan, penerapan BK dimaksudkan untuk meningkatkan penerimaan negara.  

Selain itu, pengenaan BK dapat mendorong pengembangan listrik murah di dalam negeri."Saya sepakat karena memang sudah waktunya batubara dikenakan bea keluar," tutur Kurtubi kepada Republika, Ahad (14/4).

Menurutnya, produksi batubara selama ini berada di kisaran 400 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 75 persen diantaranya diekspor ke mancanegara.  Sedangkan, sisanya sebanyak 25 persen digunakan untuk kebutuhan dalam negeri.  

Tapi di balik tingginya ekspor tersebut, penerimaan negara dari batubara masih relatif kecil.Walaupun, data Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukkan adanya peningkatan penerimaan negara dari batubara.

Sebagai catatan, penerimaan negara 2009 sebesar Rp 51 triliun, 2010 (Rp 67 triliun), 2011 (Rp 107 triliun) dan 2012 (Rp 123 trilun).Pengenaan BK, kata Kurtubi, juga dapat menjadi rem agar batubara tidak seluruhnya diekspor ke dua negara utama yakni Cina dan India.  

Di kedua negara tersebut, listrik murah dinikmati oleh rakyat karena pembangkit menggunakan batubara.  Penggunaan batubara untuk produksi listrik lebih murah dibandingkan sumber energi lain.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement