REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir, Muhammad Mursi, Ahad (14/4) membahas dengan Utusan Khusus Gabungan PBB-Liga Arab untuk Suriah, Lakhdar Brahimi, perkembangan paling akhir di Suriah. Demikian laporan kantor berita resmi Mesir MENA.
Selama pertemuan itu, Brahimi memberi penjelasan kepada Mursi mengenai penilaiannya bagi kemungkinan penyelesaian damai bagi krisis Suriah.
''Keduanya juga membahas upaya regional serta internasional guna menghentikan pertumpahan darah di Suriah,'' sebut laporan MENA mengutip pernyataan presiden.
Mursi mengatakan penyelesaian krisis Suriah memerlukan langkah serius dan mendesak oleh Suriah, negara regional dan internasional guna mencapai penyelesaian bagi lebih dari dua tahun konflik Suriah.
''Mursi dan Brahimi juga menggaris-bawahi pentingnya mengonsolidasikan upaya yang dilancarkan oleh oposisi Suriah,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta.
Pertemuan digelar sebelum Brahimi melakukan kunjungan ke New York, Amerika Serikat, untuk menyerahkan laporan perkembangan dan gagasan untuk menyelesaikan krisis Suriah ke Dewan Keamanan PBB.
Pertemuan tersebut juga dilakukan beberapa hari sebelum kunjungan Mursi ke Rusia. Rusia dipandang sebagai salah satu sekutu Suriah.
Suriah telah telah menyaksikan kerusuhan sejak pertengahan Maret 2011. Puluhan ribuan orang telah tewas.