REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah petinggi Partai Demokrat berpandangan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal partainya di Istana Negara tadi malam tak perlu dipermasalahkan. Pasalnya pidato soal Demokrat merupakan reaksi atas pertanyaan yang disampaikan para wartawan.
"Mungkin karena ditanya wartawan. Masa dia harus tutup mulut," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua ketika dihubungi wartawan, Kamis (18/4).
Max menyatakan tak persoalan substasi yang patut dibesar-besarkan dari pidato SBY. Apalagi selama ini SBY tidak melupakan urusan-urusan yang berkaitan dengan negara. Max juga menampik rumor yang menyebut SBY pernah mengiming-imingi Yenny Wahid jabatan tertentu di Partai Demokrat.
"Kita tidak bicara pak SBY menawarkan. Itu sebuah tuduhan," katanya.
Sejalan dengan Max, Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana juga meminta berbagai pihak tak mempersoalkan pidato SBY soal Demokrat di Istana Negara. Menurut Sutan tidak semua persoalan yang menyangkut diri SBY mesti dibahas di luar istana.
"Dia presiden siang dan malam. Semua tidak mesti keluar Istana dan masuk lagi," kata Sutan.
Sutan mengatakan pidato SBY soal Demokrat tidak merugikan rakyat. Dia meminta hal-hal yang berkaitan dengan Demokrat tak melulu mesti dibesar-besarkan. "Memang, ada yang dirugikan, dia hanya menyampaikan informasi," ujar Sutan.