Kamis 18 Apr 2013 16:35 WIB

BNI Syariah Kembangkan Bisnis Pola Komunitas

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: M Irwan Ariefyanto
Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano saat berkunjung ke Kantor Republika, Kamis (18/4)
Foto: Yogie Ardhi
Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano saat berkunjung ke Kantor Republika, Kamis (18/4)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank BNI Syariah mengembangkan bisnis berbasis komunitas. Pasalnya, saat ini pola bisnis berbasis komunitas dinilai lebih efektif dibandingkan hanya pendekatan industri semata.

Direktur Bisnis BNI Syariah, Imam Teguh Saptono, mengatakan sebagai salah satu bank syariah, BNI Syariah ingin menjadi bank syariah modern. "Ada perkembangan di mana peran pendekatan industri harus ada pengembangan komunitas, tidak lagi semua produk untuk semua golongan," ucap Imam di kantor Republika, Kamis (18/4).

Saat ini BNI Syariah sudah melakukan dalam dua produknya, yakni Griya iB Hasanah dan Kartu Hasanah. Imam mengatakan saat ini pemasaran kedua produk tersebut sangat handal dengan menggunakan pola komunitas. "Kami menggandeng komunitas developer atau calon developer, Property Plus," kata Imam.

Sistem pemasaran pun unik. BNI Syariah memberi pembiayaan apabila developer sudah mendapatkan pembeli terlebih dahulu.

Imam sempat khawatir bahwa pola komunitas tersebut tidak berjalan. Namun nyatanya, hingga kini bisnis berbasis komunitas justru memberi keuntungan tersendiri. Saat ini dalam satu hari BNI Syariah dapat mem-booking penjualan Rp 1 miliar per hari dengan pola komunitas. Anggota Property Plus tidak hanya di Indonesia, bahkan ada di Singapura.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement