REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah bereaksi keras atas munculnya video pelecehan shalat berjamaah yang diunggah di Youtube oleh beberapa siswa SMA Negeri 2 di Tolitoli, Sulawesi Tengah. Muhammadiyah meminta pihak Kepolisian segera mengusut video penghinaan yang mempertontonkan permainan gerakan shalat oleh siswa SMA tersebut.
Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti meminta polisi bertindak cepat. Agar tidak membuat polemik di masyarakat. "Polisi sebaiknya melakukan pengusutan secepat mungkin," ujar Abdul Mu'ti di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (19/4).
Abdul menganggap video shalat berjamaah lima pelajar SMA putri itu sudah sangat tidak pantas. Karena mereka mempermainkan gerakan shalat dan bacaan dengan tidak pantas. Yaitu memadukannya dengan irama musik hip hop.
Namun, ia meminta umat Islam menjaga emosi. "Jika umat Islam pasti marah. Tapi saya minta kita tetap harus jaga emosi," ujarnya.
Kasus tersebut, lanjut dia, menjadi pembelajaran bagi guru agama. Agar dapat memberikan pemahaman yang dalam kepada anak didiknya. Terkait pendidkan agama yang seharusnya dimaknai nilai-niainya.