REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Jalur evakuasi bencana erupsi Gunung Merapi di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerusakan parah.
"Tingginya aktivitas dan lalu-lintas truk pengangkut pasir di jalur evakuasi mengakibatkan dari hari ke hari kerusakan semakin parah, terutama pada musim hujan," kata Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto, Sabtu (20/4).
Menurut dia, pemindahan rute jalan truk pengangkut pasir ini mendesak, karena kondisi kerusakan di jalur-jalur evakuasi Merapi kian bertambah parah. "Ratusan truk bermuatan material Merapi melintas setiap harinya. Selain itu, tidak sedikit di antara truk yang mengangkut muatan melebihi tonase," katanya.
Ia mengatakan, akibat tingginya aktivitas truk pengangkut pasir dan batu tersebut lapisan aspal jalan yang merupakan jalur evakuasi terkelupas hingga truk yang melintas akan membuat lubang di jalan beraspal itu seperti parit kecil.
"Kondisi ini sudah terlihat di jalan yang menuju ke daerah normalisasi mulai dari Dusun Gondang hingga ke utara hingga Dusun Kopeng. Jika turun hujan sudah seperti kubangan. Hingga kini belum ada penanganan yang berarti pada jalan-jalan yang merupakan jalur evakuasi warga ini," katanya.
Heri mengatakan, atas hal ini pihaknya akan berupaya membuat jalur khusus angkutan material di sebelah barat Sungai Gendol yang berjarak sekitar 300 meter dari bibir sungai. "Kalau bisa makin cepat semakin baik karena ke depan jalur itu bukan hanya untuk evakuasi bencana Merapi tetapi juga untuk jalur wisata," katanya.