Ahad 21 Apr 2013 12:35 WIB

Ibu Selalu Dukung Dzhokar

Rep: Ichsan Emerald Alamsyah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Dhzokhar Tsarnaev, diidentifikasi FBI sebagai 'Tersangka Kedua' dalam kasus pengeboman Maraton Boston, 2013.
Foto: BOSTON POLICE DEPARTMENT
Dhzokhar Tsarnaev, diidentifikasi FBI sebagai 'Tersangka Kedua' dalam kasus pengeboman Maraton Boston, 2013.

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Kepolisian mulai mencari motif pelaku bom maraton Boston. Kedua pelaku kakak beradik, Tamerlan Tsarnaev (26 tahun) dan Dzhokar Tsarnaev (19) adalah dua pelaku utama dari ledakan bom yang menewaskan tiga orang dan melukai ratusan lainnya.

Sang kakak tertembak tewas akibat tertembus peluru sedangkan adiknya ditemukan dalam keadaan hidup walau penuh luka khususnya di leher. Masyarakat pun mulai bertanya sebenarnya apa yang menyebabkan dua pria yang telah hampir 10 tahun tinggal di Amerika Serikat sampai hati membom lomba maraton Boston.

Namun apa kata orang-orang terdekatnya, sang ibu, Zubeidat Tsarnaeva sampai saat ini tak percaya kalau sang anak bisa melakukan tindakan biadab seperti. ''Tak mungkin, (itu) tak mungkin,'' ucap dia.

Ketika diwawancara di Dagestan, sang ibu mengatakan akan selalu mendukung putranya dan begitu yakin kalau sebenarnya anaknya dijebak oleh pihak lain. Hal ini karena sang putra selalu berbicara banyak hal kepada dirinya.

 Ia juga mengatakan kalau tak pernah ada yang ditutupi darinya.Dirumahnya dulu, Tamerlan tak pernah membicarakan terorisme. Sang putra juga pernah berhubungan dengan pihak FBI sebelumnya.

''Mereka (FBI) tahu apa yang dilakukan putra saya, perilakunya bahkan website yang dibuka juga,'' ungkap dia. Sedangkan sang ayah, Anzor Tsarnaev juga mengungkap bahwa kedua putranya sejak awal sudah dibidik. Ia begitu yakin meski tak tahu siapa yang melakukannya.

Ia ingat karena hari Kamis (18/4) putranya sempat menelpon dan mengabari kalau semuanya baik-baik saja. Ia pun berpesan kepada Dzokhar untuk jujur. Saat ini ia pun sedang menyusul ke Amerika Serikat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement