REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pieter Rumaropen telah dijatuhkan sanksi dari Komisi Disiplin PSSI berupa larangan aktif di sepak bola selama seumur hidup. Ia mengaku sangat keberatan dan akan segera mengajukan banding.
Seharusnya, kata Rumaropen, Komdis lebih dulu mendengar kesaksiannya sebelum menjatuhkan keputusan. Dia juga meminta kepada Komdis untuk melihat secara baik-baik apa yang terjadi. "Dalam tayangan televisi atau rekaman pertandingan memang saya terlihat memukul. Tapi sebenarnya tidak," tambahnya.
Dalam waktu dekat ini, Rumaropen menyatakan bakal mengajukan banding atas putusan sanksi seumur hidup. Dia sangat berharap PSSI bisa menerima bandingnya tersebut. "Sepak bola adalah mata pencaharian saya," ucapnya.
Meski mengaku tidak berniat melakukan pemukulan, Rumaropen menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia, khususnya kepada sang wasit Muhaimin.
Muhaimin mengalami empat jahitan di bagian mulut setelah terkena pukulan Rumaropen. "Saya menyesal dan meminta maaf atas apa yang sudah terjadi," ungkap Rumaropen.