REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom PT Mandiri Sekuritas, Aldian Taloputra menilai, pembatasan konsumsi BBM bersubsidi bagi mobil pribadi tidak akan terlalu meningkatkan inflasi.
"Tapi di sisi lain anggaran yang bisa dihemat melalui opsi itu diperkirakan hanya Rp 25 triliun 'full year'. Karena ini sudah pertengahan tahun, anggaran yang dihemat akan di bawah angka itu," kata Aldian di Jakarta, Kamis (25/4).
Aldian mengatakan, pembatasan konsumsi BBM bagi mobil pribadi, hanya akan menyumbangkan angka inflasi sebesar 0,8 persen, dengan asumsi pembatasan konsumsi BBM hanya diberlakukan bagi mobil pribadi di Jakarta saja.
Pemerintah dalam APBN 2013 memberikan pagu belanja subsidi energi sebesar Rp 274,7 triliun dengan perincian subsidi listrik Rp 80,9 triliun dan subsidi BBM Rp 193,8 triliun dengan volume sebesar 46 juta kilo liter.
Kuota volume BBM bersubsidi diprediksi dapat mencapai 53 juta kilo liter apabila tidak ada kebijakan yang memadai untuk mengendalikan konsumsi BBM, yang jumlahnya semakin meningkat.
Rencananya pemerintah akan menaikkan harga BBM bersubsidi khusus mobil pribadi menjadi seharga Rp6.500-Rp7.000 (naik sekitar 30 persen dari harga saat ini Rp4.500 untuk jenis premium). Sedangkan bagi sepeda motor dan angkutan umum tetap seharga Rp4.500 untuk jenis premium.