REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Shalat jenazah Almarhum Ustadz Jefri Al Buchori dipenuhi ribuan jamaah. Begitu selesai shalat Jumat, para jamaah langsung maju kedepan hingga menyebabkan suasana penuh sesak disekitar kerada jenazah.
Akibatnya, shalat jenazah pun susah untuk dilaksanakan karena jamaah yang berdesak-desakan.
Beberapa pengurus masjid yang mengontrol jamaah melalui mikrofon terus mencoba menenangkan jamaah dan menertibkan mereka yang terus maju kedepan.
"Tolong jangan dorong-dorong!, didepan ada pejabat, ada menteri, ada habaib, ada orang tua," ungkap salah seorang pengurus masjid yang ada didepan.
"Yang didepan, tolong. Kasian Ustaz Jefrinya, beliau akan berangkat," bujuk salah seorang pengurus yang lain.
Namun para jamaah seakan larut dengan suasana yang penuh haru. Himbauan tidak lagi dihiraukan. Bahkan jamaah terus maju dan berdesak-desakan hingga kedepan keranda jenazah. Akhirnya salah seorang pengurus pun marah.
"Astaghfirullahal'azim, minggir! Kita mau shalat nih," kata mantan menpora, Adhyaksa Dault dengan nada tinggi yang mencoba mengontrol jamaah melalui mikrofon.
Akhirnya, shalat jenazah dilangsungkan dalam kondisi yang berdesak-desakan. Shaf.shalat hanya diatur seadanya walau tak jelas lagi mana ujung pangkalnya.
Setelah itu, Menteri agama secara singkat menyampaikan ucapan duka. "Saya atas nama menteri agama RI mengucapkan belangsungkawa yang sedalam-dalamnya," tutur Menag.
Selepas itu, jenazah kembali diusung keluar diiringi lantunan syahadat dan shalawat dari jamaah.