REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Kesulitan petani untuk mencari pekerja penebang tebu dapat segera diatasi, salah satunya dengan menghadirkan mesin pembabat tanaman tersebut.
"Jika petani mulai kesulitan mencari tenaga penebang, pabrik gula juga harus ikut memikirkannya, karena pasokan tebu bisa terpengaruh," kata Menteri BUMN, Dahlan Iskan, menanggapi keluhan petani tebu saat dialog di Pabrik Gula Rendeng Kudus, di Kudus, Jumat (26/4) malam.
Penggunaan alat penebang atau pembabat tebu, katanya, saat ini sudah dijalankan oleh pabrik gula kelompok Rajawali di areal tanaman tebu binaan mereka.
Sementara itu, Direktur Utama PTPN IX, Adi Prasongko mengungkapkan, pabrik gula di Tanah Air sudah ada yang mulai mengoperasikan alat penebang tebu modern. Hanya saja, kata dia, mesin penebang tebu yang ada saat ini, hanya digunakan untuk areal tanaman yang cukup luas.
Pabrik gula, lanjutnya, tidak hanya mengoperasikan alat pembabat tanaman, melainkan juga untuk mengangkat tebu ke truk. Ia mengatakan, penebangan tebu di wilayah Kediri, sudah menggunakan peralatan tersebut. "Jika digunakan untuk menebang tebu yang ditanam dengan luas kurang satu hektare, bahkan hanya satu petak, tentu tidak bisa," ujarnya.
Untuk mengatasi permasalahan minimnya pekerja penebang tebu tersebut, katanya, perlu dihadirkan alat pembabat manual yang bisa digunakan untuk lahan yang luasnya kecil. Informasinya, kata dia, Kementerian Pertanian akan membantu dengan alat tebang manual.