Senin 29 Apr 2013 12:37 WIB

Kebijakan BBM Berubah, Jero: Pemerintah Tak Ragu-Ragu

Rep: Esthi Maharani / Red: A.Syalaby Ichsan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri ESDM, Jero Wacik menyanggah tudingan yang menganggap pemerintah ragu-ragu untuk memutuskan kebijakan BBM.

Apalagi rencana untuk menerapkan dua harga BBM menuai protes dan dinilai akan menimbulkan kekacauan dan kembali mempertimbangkan kemungkinan satu harga BBM.

“Bukan ragu-ragu. Kita mau menyelamatkan masyarakat bawah gimana? Apa salah? Sekarang saya tanya, salah gak kalau saya memikirkan saudara-saudara kita yang dikampung. Ini kalau naik apa efeknya,” katanya saat ditemui di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/4).

Pemerintah sudah berkali-kali rapat terkait BBM tetapi belum ada keputusan final. Pemerintah berdalih ingin benar-benar memikirkan dampak kenaikan harga BBM subdisi untuk masyarakat miskin. Termasuk memikirkan kompensasi yang bisa diberikan.

Akan tetapi, kenaikan harga juga dianggap sebagai keharusan agar fiskal terjaga. Jero mengatakan, pemerintah harus mengambil keputusan tepat. Karena itu pematangan terus dilakukan.

"Saudara dikampung kalau dinaikkan (harga BBM subsidi) pasti susah hidupnya. Nah kalau itu dipikirkan, terus ditunda sebentar, pikirkan lebih matang, apa kompensasinya, apa itu salah? Mestinya dibilang pemerintah memikirkan yang matang untuk melindungi yang miskin. Jangan dibilang ragu-ragu," katanya.

Pada Senin pagi, Presiden SBY memanggil sejumlah menteri. Seperti dikatakannya pada akhir pekan lalu sepulangnya dari luar negeri, ia menginginkan laporan lengkap terkait kebijakan BBM dari para pembantunya. Dalam kesempatan itu, Presiden SBY menegaskan akan mengumumkan kebijakan BBM dalam waktu dekat. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement