Senin 29 Apr 2013 17:06 WIB

Ugal-ugalan, Bus Langgeng Jaya Hantam Pembatas Jalan

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR --  Diduga ugal-ugalan bus Langgeng Jaya jurusan Sukabumi-Bandung bernopol F 7917 SA, menghantam taman pembatas jalan di depan Jalan Pramuka, Senin, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu.

Informasi dihimpun bus yang melaju dari arah Cianjur menuju Bandung, awalnya melaju dengan kecepatan sedang, bahkan sempat menaikkan penumpang didepan terminal Rawabango yang berjarak beberapa belas meter dari lokasi.

 

Saat memasuki perempatan Jalan Pramuka, pengemudi berusaha mengejar bus yang berada di depannya. Namun pengemudi yang melarikan kendaraan dengan kecepatan tinggi, berusaha menghidari tabrak belakang bus dibagian depan yang berhenti mendadak.

 

Akibatnya supir tidak mampu menguasai laju kendaraan hingga akhirnya menghatam tugu pramuka yang terletak di pertigaan tersebut hingga rusak dan laju bus terhenti.

 

"Melihat dari atas bus Langgeng Jaya terlihat ugal-ugalan berusaha menyusul bus lain di depannya. Ketika itu, bus di depan berhenti dan supir Langgeng Jaya berusaha menghindari tabrakan, namun menghantam tugu pramuka dibagian tengah jalan," kata Ahmad (35) saksi mata warga setempat.

 

Hal tersebut dibenarkan Kapolsek Karangtengah, melalui anggotanya Aiptu E.Rochendi. Dia mengungkapkan, kejadian kecelakaan tunggal itu, diduga akibat pengemudi yang ugal-ugalan berusaha menyusul bus yang ada di depannya.

 

"Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu, semua penumpang dipindahkan ke bis yang lain untuk melanjutkan perjalanan," katanya.

 

Saat ini tambah dia, pihaknya telah mengamankan supir bus, untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan dimintai keterangan. Sedangkan untuk menghindari kemacetan panjang, pihaknya langsung mengevakuasi bus ke depan Mapolsek Karangtengah.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement