REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Susie Evidia y
Mencari teman gampang-gampang susah. Butuh kejelian dan mata hati untuk menangkap getaran keikhlasan. Apa yang keluar dari hati, niscaya akan bermuara pada hati pula.
Karena itu, jika ingin berteman, kata Ustazah Iffah Ainur Rochmah, agar memperhatikan sejumlah hal. Pertama, pilihlah yang bisa menambah motivasi ke arah yang lebih baik.
Rasulullah saw bersabda, berteman dengan penjual parfum, maka harum semerbaklah yang akan lengket, bergaul dengan pandai besi, maka aroma asaplah yang akan didapat.
Kedua, pegangan dalam berteman adalah ideologi, keimanan. Hal ini ditegaskan dalam Alquran, kata Iffah, bahwa janganlah menjadikan orang kafir sebagai tumpuan kepercayaan.
Ini bukan berarti larangan bermuamalah dengan non-Muslim, melainkan yang dimaksud ialah mendaulat orang tersebut sebagai kepercayaan satu-satunya. “Itu yang dilarang,” katanya menjelaskan.
Ia bertutur, Rasulullah saw menyerukan agar menjaga hubungan dengan umat yang lain, dalam hal ini kebanyakan dengan ahli kitab.
Hubungan yang dilakukan dengan umat di luar umat Islam, kata Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir ini, bisa dalam bermuamalah, saling mengunjungi, menikmati makanan yang disembelihnya.
Agar hubungan sesama teman berjalan langgeng, menurut Iffah, harus dilandasi dengan saling menjaga ukhuwah Islamiyah. Jika landasan ini kuat, bisa menjadi pertemanan jangka panjang.
Pertemanan dilakukan pula dengan tulus, bukan untuk kepentingan tertentu. Kalau tujuan mencari teman sebanyak-banyaknya, tapi untuk mencari keuntungan, itu namanya berdagang, tidak akan langgeng.
“Namun, pertemanan yang tulus, pamrih, tanpa berharap mendapat imbalan apa pun, bisa sampai kakek-nenek,” ujar Iffah menjelaskan.
Dalam pertemanan perlu juga menjaga etika. Di antaranya, kata Iffah, harus selalu berbaik sangka serta memiliki rasa empati bila teman dalam kesusahan dan berusaha meringankan bebannya.