Rabu 01 May 2013 16:42 WIB

Unit Syariah Manulife Bukukan Premi Rp 42,08 Miliar

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Manulife syariah
Manulife syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asuransi syariah Manulife Financial Indonesia berhasil membukukan premi syariah sebesar Rp 42,08 miliar pada 2012. Pada 2011, Manulife syariah membukukan Rp 25,01 miliar. Sedangkan, untuk pendapatan premi baru di Manulife Syariah mencapai Rp 20,7 miliar, meningkat 104 persen persen dibandingkan tahun lalu, yakni sebesar Rp 10,2 miliar.

Vice President Director dan Head Employee Benefit and Sharia Business, Nelly Husnayati, mengatakan industri asuransi syariah Manulife Financial Indonesia berkontribusi 4,5 persen terhadap total kinerja perusahaan. "Syariah umum berkontribusi sebesar satu persen, sisanya asuransi jiwa," ujar Nelly dalam paparan kinerja Manulife Indonesia, Rabu (1/5).

Nelly mengatakan peningkatan premi disebabkan oleh bisnis agen. Agen bersikap proaktif terhadap nasabah dengan melakukan gathering berkala agar lebih dekat dengan nasabah.

Hingga saat ini, pemegang polis Manulife Syariah menjadi 3.705. Jumlah tersebut meningkat dari 2011. Pada 2011, Manulife Syariah memiliki 2.509 pemegang polis. RBC dana tabarru telah mencapai 87 persen.

Untuk persiapan perusahaan jelang spin off pada 2014, Manulife Syariah akan mendorong penjualan produk syariah melalui perbankan. Secara umum Manulife telah mencapai total premi Rp 8,4 triliun hingga 2012. Premi baru perusahaan tumbuh 37 persen dari Rp 1,1 triliun menjadi Rp 1,5 triliun.

Total dana kelolaan yang terkait bisnis asuransi jiwa meningkat 30 persen menjadi Rp 28,4 triliun. Perusahaan menjaga rasio kesehatan modal di angka 294,68 persen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement