Rabu 01 May 2013 21:28 WIB

Penerbitan SK Tunjangan Profesi Guru Baru 60,1 Persen

Rep: Fenny Melisa/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Siswa kelas 5 berdiskusi dengan guru saat praktik pelajaran fisika di SDN 14 Anggana, Desa Tani Baru, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (30/4).  (Antara/Yudhi Mahatma)
Siswa kelas 5 berdiskusi dengan guru saat praktik pelajaran fisika di SDN 14 Anggana, Desa Tani Baru, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (30/4). (Antara/Yudhi Mahatma)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerbitan Surat Keputusan (SK) Tunjangan Profesi Guru (TPG) untuk jenjang pendidikan dasar (dikdas) sudah mencapai 60,1 persen. Demikian yang diungkapkan Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Dikdas Kemdikbud Sumarna Surapranata Rabu (1/5).

Menurut Sumarna baru ada 52.811 dari 87.836 guru yang memenuhi kriteria untuk diterbitkan SK-nya terkait dengan TPG yang belum diterbitkan, Sumarna mengatakan, karena tidak memenuhi dua syarat utama penerima TPG sesuai UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan PP No 74 Tahun 2005.

"Jika dua syarat itu tidak dipenuhi maka TPG tidak bisa disalurkan," kata Sumarna. Menurutnya, jika ada guru yang SK TPGnya belum terbit kemungkinan disebabkan karena tidak memenuhi dua syarat tersebut seperti tidak mengajar 24 jam dalam seminggu.

Selain itu, kemungkinan terdapat kesalahan pengisian data/belum memperbaharui Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sehingga tidak ada info terkait guru tersebut apakah aktif, meninggal, pensiun, atau pindah ke struktural lainnya; Nomor Unit Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) yang salah, atau belum memiliki Nomor Registrasi Guru (NRG).

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement