REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persib Bandung mengakhiri putaran pertama Indonesia Super League (ISL) 2013 di kandang Persela Lamongan dengan hasil imbang 1-1. Pelatih Persib Djajang Nurjaman (Djanur) menilai berbagi satu poin ini adalah hasil yang fair.
Seperti dilansir Simamaung, Djanur mengakui di babak pertama permainan anak asuhnya kalah dibanding tim tuan rumah, terutama di lini sentral. Di paruh pertama ini Janur menerapkan formasi permainan 4-3-3.
Dii babak kedua, Janur mengubah pola permainan menjadi 4-4-2, dengan menduetkan Sergio van Dijk dan Herman Dzumafo di lini depan. Hasilnya, Persib langsung mencetak gol, mengungguli Persela pada menit ke-50 lewat tendangan M Ridwan. Tim berjuluk Laskar Joko Tingkir kemudian menyeimbangkan skor pada menit ke-75 lewat Syamsul Arif.
“Hasil akhir yang fair. Babak pertama kita kalah di tengah. Babak kedua saya coba pasangkan Dzumafo dan Sergio, dan kita dapat mencuri gol,” tutur Djanur dalam konferensi pers usai pertandingan di Stadion Surajaya, Lamongan, Kamis (2/5) sore.
Sebelum pertandingan, kubu Persib sangat mengharapkan kemenangan agar bisa merangsek ke posisi dua klasemen di akhir putaran pertama ISL. Dengan tambahan satu poin ini Persib tertahan di urutan keempat dengan 34 poin. Hasil seri ini pun menghentikan rekor kemenangan tujuh kali berturut-turut.
“Inginnya berlanjut rekor kemenangan. Saya berharap jika menang bisa ke urutan kedua, tetapi di pertandingan ini memang banyak kendala, cuacanya sangat panas,” kata mantan pelatih Pelita Jaya Karawang ini.
Kendati demikian, Djanur menambahkan ia tidak terlalu mempermasalahkan soal rekor. Yang menjadi fokus perhatiannya adalah perkembangan tim agar semakin baik. “Saya kesampingkan soal rekor tak terkalahkan. Saya fokus pada tim saja. Yang terpenting tim ini lebih baik lagi,” ujar Djanur mengakhiri.