REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kualitas anggota legislatif periode 2014-2019 diprediksi tidak akan jauh berbeda dengan kualitas anggota legislatif periode 2009-2014.

Pasalnya, kebanyakan daftar calon anggota legislatif sementara (DCS) yang diajukaan partai politik ke KPU masih didominasi para kandidat caleg petahana.

"Sebanyak 90,5 persen caleg 2014-2019 wajah-wajah lama," kata Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), Boni Hargens, di Jakarta, Ahad (5/3) pada acara diskusi politik bertajuk, "Rangking Parpol Berdasarkan Bedah Kualitas Caleg 2014", di Jakarta, Ahad (5/5).

Boni menyatakan, partai politik menggunakan pertimbangan pragmatis dalam menyusun DCS. Mereka yang diusung adalah orang-orang yang memiliki sumber daya politik dan jaringan. Dengan begitu partai berharap mereka bisa mengalahkan kandidat caleg baru.

"Bagi partai caleg lama berpeluang menang lebih besar," katanya.Kredibilitas dan kapabilitas caleg tidak menjadi acuan utama partai dalam menetapkan DCS. Menurut Boni, caleg-caleg yang memiliki persoalan dengan tingkat kerajinan dan integritas banyak yang kembali diajukan sebagai DCS. 

"Dari 560 kursi atau anggota DPR 2009-2014 sebanyak 507 atau 90,5 persen di antaranya kembali menjadi caleg," ujar Boni. Pada prinsipnya mengusung caleg merupakan hak partai politik.

Hanya,  partai diminta juga harus menyadari pentingnya menentapkan caleg berkualitas. Para caleg mesti sudah benar-benar siap dengan fungsi dan tugasnya saat terpilih. "Caleg mesti kapabel merumuskan UU, menggunakan anggaran, dan melakukan lobi," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika