REPUBLIKA.CO.ID, AMIRITSAR -- Seorang tahanan Pakistan yang diserang di penjara India, meninggal, Kamis (9/5), kata para pejabat rumah sakit, setelah mengalami cedera dalam saling balas menyerang pada pekan lalu.
"Kondisinya sangat kritis. Dia meninggal pada dinihari," kata seorang dokter senior di sebuah rumah sakit pemerintah di Chandigarh kepada AFP yang minta tak disebut namanya.
Sanaullah Ranjay menderita cedera kepala parah di satu penjara di kota utara Jammu, dalam serangan tak lama setelah kematian seorang tahanan India, Sarabjit Singh, yang diserang di penjara Pakistan.
Ranjay, yang dirawat di rumah sakit Chandigarh dalam kondisi serius, menderita gagal ginjal Rabu (8/5) malam. Rumah sakit akan menyerahkan jenazah kepada dua kerabatnya yang telah tiba di India sejak Selasa (7/5) wakes setempat. "Sesuai instruksi dari pemerintah", kata dokter menambahkan.
Ranjay, yang dipenjara atas dakwaan pembunuh itu, diserang seorang tahanan diidentifikasi sebagai mantan tentara angkatan darat India. Ia diserang tak sampai 24 jam setelah kematian Singh di penjara Lahore.
Akhir pekan lalu, para demonstran turun ke jalan di Kashmir yang dikuasai Pakistan untuk memprotes serangan terhadap Ranjay. Kekerasan penjara bisa menyulut ketegangan antara India dan Pakistan yang bersenjata nuklir, yang hubungannya dilanda ketegangan perbatasan pada awal tahun ini.
Kedua negara tetangga itu telah terlibat dua sampai tiga perang berkaitan sengketa wilayah Kashmir, yang mereka kuasai sebagian, namun diklaim secara penuh. New Delhi mengatakan 535 tahanan India, termasuk 483 nelayan, berada di penjara-penjara Pakistan, sementara 272 tahanan Pakistan berada di balik jeruji besi penjara-penjara di India.