REPUBLIKA.CO.ID,BENGKULU – Bandara Fatmawati Provinsi Bengkulu akan mewujudkan diri menjadi bandara embarkasi haji antara pada tahun ini. Persiapan embarkasi ini sudah mencapai 90 persen, tinggal menunggu jawaban dari Kementerian Agama.
“Persiapan menjadi embarkasi haji antara sudah 90 persen,” kata Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah, kepada Republika di Bengkulu, Kamis (9/5). Pihak pemprov Bengkulu sudah melakukan paparan di hadapan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Anggito Abimanyu, beberapa waktu lalu.
Menurut Junaidi, selangkah lagi impian masyarakat Bengkulu dalam menjalankan ibadah haji tahun ini, terwujud menjadi bandara embarkasi haji. Dalam ekspos di Kemenag Selasa (7/5), gubernur didampingi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Bengkulu, Suardi Abas.
Ia mengatakan, dari paparan tentang kesiapan dan standar operasional yang disampaikan ke kemeag, mengenai sarana prasarana yang disampaikan Suardi kepada Dirjen PHU, berjalan dengan lancar.
Kepala Dishubkominfo Bengkulu, Eko Agusrianto mengatakan, hanya ada beberapa syarat administrasi yang harus segera dilengkapi. "Kekurangan tersebut tidak substansi namun harus dilengkapi," terangnya.
Kekurangan tersebut antara lain, surat kesiapan dukungan dari Padang, bukti tertulis maskapai Garuda dan ketegasan dari bea cukai. Mengenai dukungan dari Padang, menurut Eko, menyangkut kesiapan tertulis karena nantinya jemaah haji dari kloter Bengkulu tidak lagi menginap di Padang.
Sembari melengkapi syarat administrasi tersebut, menurut Eko, tim dari Kemenag tetap datang ke Bengkulu untuk mengecek kebenaran paparan ekspose Gubernur dan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi."Dua minggu kedepan sudah ada jawaban dari Kemenag tentang Bengkulu menjadi embarkasi haji antara," ujarnya.